Pakai Sepatu Wanita Stiletto Atau Tidak ?
Stiletto high heels adalah model sepatu wanita yang menjadi salah
satu ikon di dunia fashion karena mempesona tetapi beresiko tinggi.
Apakah Anda memutuskan untuk memakainya atau tidak ?
High heels model Stiletto adalah sepatu wanita
yang paling kontroversial tetapi tetap menjadi favorit para wanita
meskipun harus menanggung resiko terjatuh. Bahkan beberapa wanita yang
pernah terjatuh tidak pernah merasa jera untuk kembali memakainya.
Sehingga jika kita browsing tentang sepatu high heels, selalu akan menemukan artikel tentang tips memakai sepatu high heels model Stiletto yang aman.
Sebaliknya pula, banyak tips yang menyarankan untuk tidak memakai
Stiletto high heels dengan alasan keamanan dan kesehatan. Jumlah itu
masih belum ditambah dengan artikel-artikel copy paste yang oleh mesin
pencari paling canggih dan terkemuka, Google, justru di taruh di
halaman-halaman awal. Kontroversi tentang model sepatu yang memiliki
ketinggian maksimum ini nampaknya memang menjalar kemana-mana, sikap
kontra tersebut justru menandakan bahwa eksistensi sepatu jenis ini
semakin kokoh.
Para wanita yang menjadi konsumen sepatu, sekaligus pasar bagi produsen
dan para disainer juga terbelah menjadi dua kelompok. Yakni para wanita
yang bersikap kontra terhadap high heels dengan alasan apa pun dan
mereka yang menyukai dan menggunakan Stiletto high heels. Meskipun
kadang-kadang tak jelas, berapa cm batasan ukuran high heels yang
dimaksud. Kedua kelompok tersebut secara obyektif memiliki alasan yang
bisa diterima, sepanjang mereka konsisten dengan alasan-alasan mereka.
Jika Anda tidak termasuk dalam salah satu kelompok tersebut, mungkin
Anda termasuk dalam kelompok ketiga. Yakni mereka yang terombang-ambing
di antara keduanya. Bisa jadi Anda sudah pernah memakai high heels yang
bukan model Stiletto, tetapi model Cone dengan tinggi heel sekitar 15
Cm, atau model Wedges dan Prism
dengan ukuran yang lebih rendah (mid heels) dan sempat hampir terjatuh,
atau bahkan sudah pernah terjatuh. Sehingga meskipun ingin untuk
memakainya kembali, tetapi menjadi ragu-ragu karena masih traumatis.
Bisa jadi pula Anda memang belum pernah sama sekali memakai high heels,
paling tinggi model Puppy, tetapi sangat ingin memakai sepatu model
Stiletto. Karena sering memperoleh informasi mengenai resiko dan bahaya
memakai high heels tersebut terhadap kesehatan kaki, maka Anda
membatalkan atau selalu menunda untuk membeli Stiletto high heels.
Sementara di luar sana, akibat semakin terbukanya pasar global dan sengitnya persaingan produsen - kini semua jenis dan model sepatu wanita cenderung dijual dengan harga semakin murah, bahkan dengan kualitas sepatu yang tetap terpelihara.
Pemasarannya pun dilakukan semakin gencar melalui berbagai media,
khususnya melalui internet agar konsumen bisa lebih mudah untuk membelinya secara online.
Artikel ini tidak berpihak kepada para dokter atau kalangan medis, juga
tidak berpihak pada produsen sepatu atau para disainer high heels,
melainkan pada kenyataan bahwa sepatu high heels memang bisa membuat
wanita tampil mempesona, tetapi di saat yang sama juga menyimpan bahaya.
Seberapa pun alasan positif dan negatif yang bisa diberikan akan sama
banyaknya, dan nota bene juga akan sia-sia karena keputusan terakhir ada
di tangan Anda.
Sebelum memutuskan untuk memilih Stiletto high heels, disarankan untuk lebih dulu benar-benar memahami “Hukum High Heels” :
- Stiletto high heels merupakan kesatuan dari dua sisi yang saling
bertentangan : pesona versus resiko, masing-masing selalu memiliki
intensitas yang sama berbanding dengan ukuran ketinggiannya.
Jadi, semakin tinggi ukuran high heels yang Anda pakai, maka Anda akan
tampil lebih mempesona dan menanggung resiko lebih besar. Sebaliknya
jika Anda memakai high heels berukuran sedang, penampilan Anda akan
kurang atau tidak begitu mempesona, tetapi resiko yang Anda hadapi juga
lebih sedikit. Khususnya Stiletto tahu persis kecenderungan dan apa yang diinginkan oleh para wanita, memberikannya dan meminta konsekuensi yang selalu setara.
Jika memang Stiletto high heels sedemikian berbahaya dan sangat merusak
kesehatan, mengapa Stiletto dari tahun ke tahun tetap eksis ? Bahkan
semakin dianggap sebagai sepatu yang berbahaya, maka akan semakin
menaikkan nilai eksklusifnya ? Posisinya yang istimewa dan unik, yaitu
selalu berada di tengah-tengah dua pihak: kalangan medis dan kalangan
fashion membuat Stiletto menjadi obyek perbincangan yang selalu aktual
dan tidak pernah usai.
Produsen dan disainer memanfaatkan momentum tersebut dengan secara
berkala merilis style Stiletto terbaru. Hal ini pun tak akan bisa
terjadi secara berkesinambungan tanpa direaksi positif oleh pasar, yakni
para wanita yang menjadi konsumen. Entah membelinya dengan pertimbangan fashion,
atau yang hanya ikut-ikutan ingin tampil lebih menarik tanpa bekal
strategi yang cukup untuk memanfaatkan Stiletto high heels secara
optimal.
Kesimpulannya, jika Anda ingin tampil mempesona tetapi tidak mau
menerima resiko sama sekali adalah hal yang tidak mungkin bisa
dilakukan. Tidak pernah ada seorang wanita berpenampilan elegant, cantik
dan seksi tanpa pengorbanan. Sama halnya dengan seorang wanita ingin
memiliki tubuh yang langsing, tetapi tidak
bersedia melakukan diet karena tidak bisa menahan nafsu makannya yang tidak terkendali.
Kelak apa pun keputusan Anda juga masih akan melahirkan masalah baru.
Jika misalnya Anda memilih menggunakan high heels dengan ukuran tinggi
setara model Stiletto - masalahnya kemudian adalah bagaimana cara
menggunakannya secara aman sehingga resikonya dapat ditekan seminimal
mungkin ?
Juga ketika Anda memutuskan tidak menggunakan high heels, masalah yang
pertama muncul adalah seberapa tinggi ukuran heels yang paling tepat ?
Apakah Anda merasa cukup puas dan percaya diri untuk bisa tampil optimal
seperti mereka yang menggunakan high heels model Stiletto ?
Bahkan jika Anda menolak untuk menggunakan kedua jenis sepatu tersebut, baik high heels atau sepatu flat,
tetapi memilih yang paling tidak beresiko karena sudah terbiasa Anda
pakai sehari-hari : sandal jepit. Ini pun akan melahirkan masalah
susulan berikutnya, cukup “cuek”-kah Anda setiap kali ada orang yang
melirik kaki Anda ketika sedang berjalan di mal atau memasuki
tempat-tempat yang bersifat resmi ?
Pada hakekatmya korelasi antara manfaat dan resiko tidak hanya berlaku
dalam hal memilih sepatu, tetapi “hukum high heels” tersebut juga
berlaku di seluruh aspek kehidupan. Manusia memiliki kebebasan untuk
menentukan salah satu dari berbagai pilihan, apa pun pilihannya akan
selalu memiliki manfaat dan resiko dengan intensitas sama. Sikap selalu
ragu-ragu atau sulit menentukan pilihan adalah pencerminan kurangnya
pengenalan terhadap kapasitas diri sendiri, sehingga sulit mengukur
seberapa besar batas-batas kemampuan untuk menanggung resiko atas
pilihan tertentu.
Sebelum memutuskan satu pilihan, awali lebih dulu dengan mengenali
kapasitas diri Anda sendiri terkait pilihan tersebut. Selanjutnya
tinggal memutuskan, apakah Anda akan menggunakan high heels, atau
sebaliknya memastikan tidak akan menggunakannya. Maka apa pun pilihan
itu akan sama baiknya, karena yang terpenting bahwa pilihan tersebut
diputuskan berdasarkan kesadaran terhadap kapasitas diri sendiri, untuk
diri sendiri dan sama sekali bukan untuk orang lain.
Posting Komentar